Sabtu, 05 Februari 2011

belajar hanya untuk mencari nama

وَعَلَّمَ آدَمَ الأسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!” Al-Baqorah; 31

Kecerdasan Nabi Adam as karena beliu sangat menguasai pengertian kata dan Istilah. Kecerdasan beliau itu disebabkan karena kepada beliau Nabi Adam as. diajarkan nama-nama semuanya. Nama-nama adalah kata-kata dan istilah-istilah yang dipakai oleh umat manusia di dalam kehidupannya baik di saat berkomuniksai atau dalam proses pengenalan-pengenalan. Kalau semua kata dan istilah itu disusun dalam sebuah buku bersama pengertianya itulah yang namanya “kamus”.

Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Ia berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-usul (etimologi) sesuatu perkataan dan juga contoh penggunaan bagi sesuatu perkataan. Untuk memperjelas kadang kala terdapat juga ilustrasi di dalam kamus. Biasanya hal ini terdapat dalam kamus bahasa Perancis.

Kata kamus diserap dari bahasa Arab qamus (قاموس), dengan bentuk jamaknya qawamis. Kata Arab itu sendiri berasal dari kata Yunani Ωκεανός (okeanos) yang berarti ‘samudra‘. Sejarah kata itu jelas memperlihatkan makna dasar yang terkandung dalam kata kamus, yaitu wadah pengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa, yang tidak terhingga dalam dan luasnya. Dewasa ini kamus merupakan khazanah yang memuat perbendaharaan kata suatu bahasa, yang secara ideal tidak terbatas jumlahnya. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Kamus )

Kalau kita perhatikan samapai saat ini, masyarakat kita masih saja belum banyak yang familiar dengan kamus. Baik dikalangan guru, mahasiswa, siswa, politikus, dan pejabat. Bahkan masih banyak sekolah yang belum memiliki perpustakaan yang mengoleksi kamus. Padahal fungsi kamus sangat penting untuk menunjang kelancaran studi, dan tidak dapat kita abaikan begitu saja.

Kita perlu juga menyadari apapun ilmu yang akan kita pelajari, itu selalu berawal dari pengenalan-pengenalan. Setiap pengenalan terhadap sesuatu objek yang kita pelajari selalu diberi nama. Baik ukuran kecil atau ukuran besar atau lebih luas ruang lingkupnya. Dalam hal tertentu, mungkin menggunakan sebuah kata sebagai nama namun mengandung pengertian yang luas. Hal yang seperti ini biasanya kita sebut sebagai istilah. Jadi mengetahui sebuah istilah berarti kita menyederhanakan kata-kata yang sangat banyak.

Untu mendukung kelancaran proses mencerdaskan otak sebagaimana yang diinginkan oleh semua orang , terutama para pendidik di sekolah atau kampus saya tambahkan, salah satu unsur penting adalah perlu dimiliki kamus . Kamus dapat membantu kita dalam memahami sebuah kata atau istilah. Kamus adalah sebuah buku yang berisi hampir semua kata ( kalau kamus Bhs.Indonesia tentu saja kata-kata baku bhs.Indonesia).
Secara umum untuk pendidikan tingkat dasar minimal hendaknya ada dua buah kamus, yakni kamus Bs Inggeris dan kamus Bhs Indonesia. kalau lebih tentu lebih baik. Bagi guru atau siswa juga mahasiswa kamus sebaiknya selalu ada di meja belajar, supaya apa saja yang kita baca, jika bertemu dengan sebuah kata atau istilah yang kita tidak tahu artinya bisa dengan segera atau bersegeralah melihat pengertian kata tersebut di dalam kamus. Biasanya kalau kita ketemu dengan kata atau istilah yang tidak diketahu artinya akan segera kita menjadi malas belajar khususnya dalam membaca. Keadaan ini akan mendatangkan kebosanan atau kantuk akan segera datang. Akibatnya bacaan tidak jadi dilanjutkan membacanya.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap mahasiswa yang aktif berdiskusi dalam kelas, ternyata adalah mahasiswa yang bagus penguasaan bahasa, khususnya menguasai makna kata dan istilah secara baik. Mereka mempunyai kemempuan yan baik dalam mengkomunikasikan konsep-konsep yang sedang mereka fikirkan. Mereka dapat mengomong dengan lancar dan mudah di fahamai oleh pihak yang mendengarkannya.

Makanya penulis menyarankan agar semua guru harus ada kamus, murid juga harus membaca kamus. Kamus terdiri dari kamus umum dan kamus khusus. Kamus umum adalah, misalnya kamus bahasa Inggeris (oxford Dictionary) dan kamus Bahasa Indonesia (KBBI). Sedangkan kamus khusus adalah kamus bidang studi atau bidang ilmu. Kamus ini sangat banyak macamnya, seperti Kamus Kimia, Kamus Matematika, Kamus Filsafat dan lain sebagainya. Demikian pula para mahasiswa juga harus ada atau wajib membaca kamus. Para pejabat juga haus ada kamus. Apalagi kalau ia adalah seorang “Ustadz” harus ada kamus bahasa Arab.
Kalau kita membeli kamus kita tidak akan rugi. Banyak orang dapat membacanya. Kamus juga akan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya. Status kamus akan jelas jauh berbeda dengan buku pelajaran. Kalau buku pelajaran biasanya hanya berguna bagi orang studi tentang ilmu bersangkutan. Dan sering buku pelajaran sering cepat kadaluarsa atau tidak terpakai. Perlu juga di sadari terkadang kita sering merasakan bahwa kamus itu tidak penting, disebabkan penggunaannya jarang sekali. Namun walau hanya satu kata yang kita lihat dalam satu minggu misalnya, tapi makna pentingnya tidak ternilai harganya. Dengan memahami satu kata dari sebuar istilah, sangat banyak dan luas pemahaman tentang pengetahuan yang kita peroleh.Sekali lagi, kamus juga dapat diwarisi oleh anak cucu dikemudian hari. Siapa yang memiliki kamus berarti juga dia adalah pewaris pusaka Nabi Adam as.

Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar